Quantcast
Channel: Praktikum Kimia Archives - Bisakimia
Viewing all 199 articles
Browse latest View live

Bagaimana Membuat Mainan Kristal?

$
0
0

Bermain dengan bahan kimia yuk! Tentunya bahan kimia yang relatif aman dan tidak berbahaya. Sekarang kita menggunakan Natrium Karbonat. Natrium Karbonat yang memiliki rumus kimia Na2CO3 ini sepertinya mudah kita temui di dapur dengan nama lain soda kue. Bagaimana? Sudah.  create ketemu natrium karbonatnya?
Apa ya yang akan kita buat pada artikel ini?

Sebelumnya kita kenalan dulu dengan sang tokoh utama. 

Natrium karbonat ialah garam natrium yang berasal dari garam karbonat yang mudah larut dalam air. Na2CO3 murni memiliki warna putih, berbentuk bubuk tak berwarna yang akan menyerap embun dari udara, berasa pahit atau alkalin dan akan membetuk larutan alkali yang kuat.

Apa saja ya kegunaan Natrium Karbonat?

Senyawa ini merupakan salah satu senyawa yang berguna dalam pembuatan kaca karena dapat menjadi fluks bagi silika dengan cara menurunkan titik cair campuran ke sesuatu yang bisa di terima tanpa material khusus. Soda kaca dapat dengan mudah larut dalam air, jadi kalsium karbonat yang di tambah pada campuran yang belum mencair untuk menghasilkan kaca ang tidak mudah larut dalam air. Kaca yang di produksi ini di sebut dengan kaca jenis soda kapur, dengan “soda” untuk natrium karbonat dan “kapur” untuk kalsium karbonat.

Natrium karbonat juga biasa di gunakan sebagai tambahan untuk kolam renang, ia akan menetralkan efek korosi dari klorin dan menaikan pH. Dalam ilmu kimia, senyawa ini biasa di gunakan sebagai elektrolit.
Natrium karbonat juga di gunakan sebagai pelembut air dalam mencuci pakaian. Senyawa ini akan beradu dengan ion magnesium dan kalsium di air dan akan mencegahnya berkatan dengan detergen yang sedang di pakai. Senyawa ini juga bisa di pakai untuk menghilangkan minyak, karat anggur dan oli.

Natrium karbonat dapat menjadi bahan tambahan pangan dengan kode E500 yakni sebagai pengatur keasaman, anti lengket pada kue, penstabil dan pengembang. Di Kansui sebagai salah satu bahan larutan untuk memberikan karakter rasa serta tekstur khusus pada mi ramen. Di negara Cina, senyawa ini biasa di gunakan sebagai pengganti air alkali untuk bahan kue bulan tradisional Kanton serta beberapa mi dan roti Cina. Natrium karbonat juga di gunakan dalam pasta gigi, Senyawa ini sebagai pembentuk busa dan abrasi, sementarai itu akan menaikan pH.

Selanjutnya kita bisa mulai untuk membuat kristal. Apa saja bahan-bahannya?

1.Botol Kaca2 

2.Paper clips (penjepit kertas)2

3.Sendok

4.Piring

5.Baking Soda

6.Air Panas

7.Benang (agak besar/wool)
Bagaimana cara membuatnya?

‌1. Isi dua mangkuk kaca dengan air panas (berhati-hati saat melakukannya dengan anak / adik Anda)

‌2. Masukkan Baking Soda ke dalam mangkok berisi air panas sebanyak-banyaknya, kemudian aduk, tambahakn baking soda hingga tidak larut lagi.

‌3.Gantungkan kedua paper clips ke dua ujung benang yang telah disiapkan.

‌4.Masukkan ujung benang yang tersemat paperclips ke kedua larutan air-baking soda

‌Buatlah posisi tengah benang di bawah permukaan larutan dalam kedua botol kaca.

  1. Letakkan piring di tengah antara kedua botol, di bagian paling rendah dari benang

‌Lihatlah hasilnya setelah beberapa jam.

Selamat Mencoba!!

Bagaimana Membuat Mainan Kristal

Bermain dengan bahan kimia yuk! Tentunya bahan kimia yang relatif aman dan tidak berbahaya. Sekarang kita menggunakan Natrium Karbonat. Natrium Karbonat yang memiliki rumus kimia Na2CO3 ini sepertinya mudah kita temui di dapur dengan nama lain soda kue. Bagaimana? Sudah.  create ketemu natrium karbonatnya?

Apa ya yang akan kita buat pada artikel ini?

Sebelumnya kita kenalan dulu dengan sang tokoh utama. 

Natrium karbonat ialah garam natrium yang berasal dari garam karbonat yang mudah larut dalam air. Na2CO3 murni memiliki warna putih, berbentuk bubuk tak berwarna yang akan menyerap embun dari udara, berasa pahit atau alkalin dan akan membetuk larutan alkali yang kuat.

Apa saja ya kegunaan Natrium Karbonat?

Senyawa ini merupakan salah satu senyawa yang berguna dalam pembuatan kaca karena dapat menjadi fluks bagi silika dengan cara menurunkan titik cair campuran ke sesuatu yang bisa di terima tanpa material khusus. Soda kaca dapat dengan mudah larut dalam air, jadi kalsium karbonat yang di tambah pada campuran yang belum mencair untuk menghasilkan kaca ang tidak mudah larut dalam air. Kaca yang di produksi ini di sebut dengan kaca jenis soda kapur, dengan “soda” untuk natrium karbonat dan “kapur” untuk kalsium karbonat.

Natrium karbonat juga biasa di gunakan sebagai tambahan untuk kolam renang, ia akan menetralkan efek korosi dari klorin dan menaikan pH. Dalam ilmu kimia, senyawa ini biasa di gunakan sebagai elektrolit.
Natrium karbonat juga di gunakan sebagai pelembut air dalam mencuci pakaian. Senyawa ini akan beradu dengan ion magnesium dan kalsium di air dan akan mencegahnya berkatan dengan detergen yang sedang di pakai. Senyawa ini juga bisa di pakai untuk menghilangkan minyak, karat anggur dan oli.

Natrium karbonat dapat menjadi bahan tambahan pangan dengan kode E500 yakni sebagai pengatur keasaman, anti lengket pada kue, penstabil dan pengembang. Di Kansui sebagai salah satu bahan larutan untuk memberikan karakter rasa serta tekstur khusus pada mi ramen. Di negara Cina, senyawa ini biasa di gunakan sebagai pengganti air alkali untuk bahan kue bulan tradisional Kanton serta beberapa mi dan roti Cina. Natrium karbonat juga di gunakan dalam pasta gigi, Senyawa ini sebagai pembentuk busa dan abrasi, sementarai itu akan menaikan pH.

Selanjutnya kita bisa mulai untuk membuat kristal. Apa saja bahan-bahannya?

1.Botol Kaca2 

2.Paper clips (penjepit kertas)2

3.Sendok

4.Piring

5.Baking Soda

6.Air Panas

7.Benang (agak besar/wool)
Bagaimana cara membuatnya?

‌1. Isi dua mangkuk kaca dengan air panas (berhati-hati saat melakukannya dengan anak / adik Anda)

‌2. Masukkan Baking Soda ke dalam mangkok berisi air panas sebanyak-banyaknya, kemudian aduk, tambahakn baking soda hingga tidak larut lagi.

‌3.Gantungkan kedua paper clips ke dua ujung benang yang telah disiapkan.

‌4.Masukkan ujung benang yang tersemat paperclips ke kedua larutan air-baking soda

‌Buatlah posisi tengah benang di bawah permukaan larutan dalam kedua botol kaca.

  1. Letakkan piring di tengah antara kedua botol, di bagian paling rendah dari benang

‌Lihatlah hasilnya setelah beberapa jam.

Selamat Mencoba!!



Contoh Laju Reaksi Kimia

$
0
0

​Tahukah kalian apa laju reaksi itu?

Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses berlangsung. Bagaimanakah cara menyatakan laju reaksi? Apakah suatu reaksi berlangsung cepat atau lambat dapat diketahui dengan mudah melalui pengamatan sepintas? Nah, untuk menyatakan kelajuan suatu reaksi (seberapa cepat), kita perlu melakukan pengukuran. Perubahan apa saja yang diukur? Kita ingat kembali bahwa reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat pereaksi akan semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Oleh karena itu, laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk.

Bagaimana kita mengenal perubahan yang dapat diukur? Umumnya reaksi kimia disertai suatu perubahan fisis yang dapat diamati, seperti pembentukan endapan, gas, dan perubahan warna. Kelajuan reaksi yang dapat dipelajari dengan mengukur salah satu dari perubahan tersebut. Untuk reaksi yang menghasilkan gas, seperti reaksi magnesium dengan asam klorida, kelajuannya dapat dipelajari dengan mengukur volume gas yang dihasilkan. Untuk reaksi yang disertai perubahan warna, kelajuan reaksinya dapat ditentukan dengan mengukur perubahan intensitas warnanya? Untuk reaksi yang menghasilkan endapan, kelajuan reaksinya dapat ditentukan dengan mengukur waktu yang diperlukan untuk membentuk sejumlah tertentu endapan.

Ada beberapa faktor yang memberikan pengaruh pada laju reaksi kimia. Faktor-faktor tersebut adalah konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan katalis. Bagaimana masing-masing faktor mempengaruhi laju suatu reaksi, dan bagaimana cara kita menganalisis faktor tersebut akan kita pelajari pula dalam bab ini. Selain hal-hal di atas, kita juga akan mempelajari tentang persamaan laju reaksi, waktu reaksi, dan orde reaksinya.

Sekarang, mari kita membandingkan kelajuan reaksi. Bagaimana caranya? Pertama masukkan HCl 2 M ke dalam dua tabung reaksi, masing-masing kira-kira 4 mL. Kemudian, masukkan kira-kira 2 cm pita magnesium ke dalam tabung pertama dan logan seng(zink) dengan ukuran yang sama ke dalam tabung ke dua. Amati kelajuan reaksinya. Reaksi manakah yang berlangsung lebih cepat? Silahkan kalian coba sendiri ya!


Bagaimana Cara Membuat Letupan Menyala dari Permen Gummy Bear?

$
0
0

​Permainan kimia kali ini mencoba membuat letupan menyala. Letupan yang dihasilkan akan berwarna sesuai warna permen gummy-nya. Sekarang yuk kita siapkan alat-alat dan bahan-bahannya!

Apa saja alat-alat yang digunakan?

1.Tabung reaksi untuk mereaksikan gummy sehingga menghasilkan letupan.

2.Penyangga tabung untuk menyangga tabung. Jangan hanya pakai tangan ya, karena tabungnya panas dan akan mengeluarkan letupan, jika hanya dipegang tangan khawatir ketika letupan terbentuk respon kaget kita akan membuat tabung terlempar.

3.Burner (pembakar)

Kalau bahannya?

Bahannya adalah permen gummy bear berwarna dan Kalium Klorat.

Bagaimana caranya?

Pertama setting tabung reaksi pada penyangga, kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi Kalium Klorat dikira-kira saja dan dilarutkan dengan air.

Larutan Kalium Klorat dipanaskan dengan burner, setelah panas masukkan permen gummy bear ke dalamnya. Dan………..wusssssss letupan berwarna terbentuk seperti gambar. Permainan ini hanya untuk hiburan semata ya. Tapi di sisi lain kita jadi bertanya-tanya bagaimana bisa terjadi, right?

Jawabannya karena Kalium Klorat merupakan pengoksidasi yang kuat dan bila direaksikan dengan gula yang terdapat pada gummy akan bereaksi menghasilkan letupan hebat.

Sekilas profil tentang Kalium Klorat nih.

KClO3 adalah sebuah senyawa kristal beracun yang digunakan sebagai agen pengoksidasi, pemutih, dan desinfektan dalam membuat bahan peledak, korek api, dan kembang api. Klorat adalah yang paling umum digunakan oleh industri sebagai agen pengoksidasi, mempersiapkan oksigen, desinfektan, bahan peledak, dan kembang api. Dalam budidaya, zat ini berfungsi untuk memaksa tahap mekar dari pohon lengkeng yang dapat menyebabkan pohon tersebut menghasilkan buah di tempat iklim yang hangat. Secara kimia, KClO3 adalah suatu senyawa yang mengandung kalium, klorida dan oksigen Dalam bentuk murni, KClO3 berupa kristal monoklinik berwarna putih dan digolongkan dalam senyawa oksidator kuat. KClO3 sedikit larut dalam air dingin dan segera larut dalam air panas, tetapi tidak larut dalam alkohol.
KClO3 adalah salah satu bahan utama senjata api perkusi. Klorat berbasis propelan lebih efisien dari pada mesiu tradisional dan tidak rentan rusak jika bersentuhan dengan air. Namun, senyawa ini dapat menjadi sangat stabil dengan adanya belerang atau fosfor. 

Selamat mencoba, tetap hati-hati dalam bermain ya!


Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah

$
0
0

​Jika kalian melarutkan kristal gula dalam air dan menguji daya hantar listriknya, larutan gula tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik. Jika kalian melarutkan kristal NaCl dalam air dan menguji daya hantar listriknya, larutan NaCl tersebut dapat menghantarkan arus listrik. 

Mengapa larutan NaCl dapat menghantarkan arus listrik? Mengapa larutan gula tidak dapat menghantarkan arus listrik? Hal tersebut dapat dipahami dengan mengamati proses pembentukan NaCl. Senyawa NaCl merupakan senyawa ionik yaitu senyawa yang terbentuk dari ion Na+, bergabung dengan ion Cl-. Molekul NaCl terdiri atas ion-ion yang bermuatan dan bergabung untuk membentuk kristal. Oleh karena itu, senyawa ionik dalam bentuk lelehannya dapat menghantarkan arus listrik. 

Struktur kristal NaCl terdiri dari ion-ion yang rapat. Jika dilarutkan dalam air, molekul-molekul air akan meregangkan ion-ion tersebut sehingga ion akan tersebar dalam medium air. Reaksi pelarutan NaCl dalam air sebagai berikut.

NaCl(s) + H2O(l) ——-> Na+(aq) + Cl -(aq)

Muatan dalam ion-ion larutan dapat menghantarkan arus listrik. Jika kedua elektroda dicelupkan ke dalam larutan, adus listrik dapat dihantarkan dari satu elektroda ke elektroda lainnya dan lampu menyala. Air murni sangat sedikit mengalami ionisasi sehingga molekul-molekul air tetap utuh dan tidak bermuatan. Akibatnya air sukar menghantarkan arus listrik. Molekul gula tidak terionisasi larutannya. Larutan gula tidak menghantarkan arus listrik jika kedua elektroda dicelupkan dan lampu pun tidak menyala. Proses terbentuknya ion-ion dalam larutan disebut ionisasi. 

Apakah semua zat yang larut dalam air dapat terionisasi sempurna?

Jawabannya ada pada percobaan berikut. Jika terdapat dua buah tabung, tabung A berisi larutan HCl dan tabung B berisi larutan CH3COOH. Elektroda dicelupkan ke msing-masing larutan lalu dihubungkan dengan lampu yang dapat menyala.

Tabung A berisi larutan HCl dapat membuat lampu menyala terang. Hal ini dikarenakan larutan HCl dapat mengalami ionisasi sempurna menghasilkan ion H+ dan Cl-.

Apa yang terjadi pada tabung B? Tabung yang berisi larutan CH3COOH hanya dapat menyalakan lampu dengan redup karena larutan CH3COOH tidak mengalami ionisasi sempurna dan hanya sedikit menghasilkan ion CH3COO- dan H+. Akibatnya jumlah ion yang terdapat dalam larutan tidak banyak dan membuat nyala lanpu menjadi redup. Keredupan tersebut bergantung pada konsentrasi larutan.

Contoh senyawa yang merupakan elektrolit kuat adalah NaCl, KCl, HCl, HNO3, HBr, NaOH, H2SO4, HNO3, Na2SO4, Ca(OH)2, dan KOH. Contoh elektrolit lemah yaitu CH3COOH, HF, H2CO3, NH4OH, Al(OH)3, dan H3PO4. Selain melakukan percobaan, larutan elektrolit dapat ditentukan kuat atau lemahnya dengan derajat ionisasi. Derajat ionisasi adalah perbandingan jumlah mol zat yang terionisasi dengan mol zat mula-mula. Semakin besar derajat ionisasi, semakin kuat sifat elektrolitnya.


Percobaan Kimia Membuat Api Berwarna Hijau

$
0
0

Setelah beberapa bulan lamanya, kami menerbitkan video terbaru dari bisakimia yaitu Percobaan Kimia Membuat Api Berwarna Hijau ,

Bahan yang di perlukan :

  • Boric acid atau Asam Borat (Kami Jual ! lihat disini)
  • Alkohol
  • Wadah Kaca/Metal
  • Pemantik
  • Sendok

Cara Kerja :

  1. Masukkan Alkohol ke dalam wadah kaca
  2. Aduk campuran selama beberapa detik
  3. Gunakan pemantik panjang untuk membakar larutan
  4. Nikmati pemandangan Api hijau yang terlihat

 

Penjelasan

Saya kan menjelaskan beberapa poin yang terlihat di dalam video. Untuk masalah alkohol, Alkohol tidak harus 70%, tapi bisa juga yang 96% atau selain itu. Saya gunakan 70% karena itu lebih mudah di dapat. Sedangkan Wadah kaca digunakan karena kaca tahan panas. Jangan gunakan yang plastik karena dikhawatirkan akan rusak meleleh saat terkena api.

Pemantik panjang digunakan agar tangan lebih aman dari sambaran api. Untuk api hijau, inilah penjelasan utama dari percobaan ini.

 

Sebuat zat kimia ketika di panaskan hingga panas tertentu akan menghasilkan emisi tertentu. Namun untuk senyawa organik biasanya di butuhkan panas hingga 3000C agar dapat sampai tereksitasi ke tingkat energi yang lebih tinggi

Namun untuk unsur logam, tidak harus seperti itu. Hal ini berhubungan langsung dengan rumus E=hc/λ

dimana E ialah energi yang di pancarkan oleh senyawa yang di bakar , h dan c adalah konstanta tetap. dan panjang gelombang ialah dimana kita kaan menemukan warna yang sesuai dengan energi tersebut. Seperti pada gambar spektrum sinar tampak dibawah ini:

Alkohol tidak harus 70%, tapi bisa juga yang 96% atau selain itu. Saya gunakan 70% karena itu lebih mudah di dapat. Sedangkan Wadah kaca digunakan karena

Warna hijau tampak pada panjang gelombang sekitar 500nm hingga 540nm , berarti disitulah panjang gelombang energi dari percobaan api hijau yang telah kita lakukan tersebut. Untuk lebih jelas dan tingkat lanjut mengenai emisi bisa dilihat di artikel AES berikut


Percobaan Kimia Membuat Api Berwarna Hijau

PENENTUAN KADAR MERCURY DENGAN METODE SPEKTROMETRI SERAPAN ATOM UAP DINGIN

$
0
0

1. Prinsip.

Pada metode ini sering disebut sebagai metode pengukuran AAS tanpa nyala (flameless) atau lebih tepat dengan sebutan metode AAS uap dingin (cold vapor). Pada cara ini merkuri dari larutan ion diubah menjadi atom-atom merkuri tidak dengan cara dibakar dalam nyala, tetapi dengan cara direduksi dengan pereaksi kimia kemudian diaerasi. Uap yang terbentuk dialirkan dalam sel absorbsi yang dilewati oleh cahaya dari sinar lampu merkuri, sehingga terjadi absorbsi.

2. Peralatan :

Pada pengukuran ini , jika mungkin janganlah menggunakan peralatan gelas yang pernah digunakan untuk menampung larutan Hg yang kadarnya tinggi , misalnya pada pengukuran COD (Chemical Oksigen Demand), Total Nitrogen Kyeldahl dan analysis Klorida.

    1. Atomic absorbtion spectrometer dilengkapi dengan lampu Hg.

    2. Sel absorbsi, sebuah pipa gelas atau plastik yang diameternya 2,5 cm dan panjangnya 11,4 sampai dengan 15 cm. Sel ini diujungnya ditutup dengan kaca kwarsa dan diberi saluran keluar -masuk dengan diameter 6,4 mm dan berjarak 1,3 cm dari ujung-ujungnya.

    3. Pompa udara, jenis “peristaltic” dilengkapi dengan pengatur aliran dan Flowmeter yang dapat disetel hingga kecepatan aliran udara 2 L/menit.

    4. Labu reaksi, ukuran 250 mL dilengkapi dengan tutup dan ada saluran keluar masuk (lihat gambar).

    5. Tabung pengering, ukuran diameter 18 mm dan panjangnya 150 mm dapat diisi 20 gram Mg(ClO4)2 atau CaCl2.

    6. Pipet, 0,5 mL, 1,0 mL, 2,0 mL dan 5 mL.

    7. Labu volumetrik 100 mL sebanyak 10 buah.

3. Reagent :

    1. Air bebas mineral

    2. Larutan baku mercury, larutkan 0,1354 gram mercury klorida (HgCl2) dalam 70 mL air bebas mineral, tambahkan 1 mL asam nitrat pekat (HNO3) dan encerkan dengan air bebas mineral hingga volume tepat 100 mL. Kadar larutan ini 1.00 mL = 1.00 mg Hg.

    3. Larutan standar mercury, siapkan seri larutan standar mercury dengan daerah konsentrasi antara 0 5 g/L dalam labu ukur 100 mL dengan cara mengencerkan larutan baku mercury dengan air bebas mineral yang telah ditambahkan asam nitrat pekat yang kadarnya 10 mL HNO3 pekat/ L air. Larutan standar ini harus disiapkan setiap akan melakukan pengukuran.

    4. HNO3 pekat.

    5. Larutan kalium permanganat, larutkan 50 gram KMnO4 dalam air hingga volume 1 liter.

    6. Larutan kalium persulfat, larutkan 50 gram K2S2O8 dalam air hingga volume 1 liter.

    7. Larutan Natrium klorida hidroksilamin sulfat, larutkan 120 g NaCl dan 120 g (NH2OH)2. H2SO4 dalam air hingga volumenya 1 liter. Jika tidak ada hidroksilamin sulfat dapat diganti dengan larutan 10% larutan hidroksilamin hidroklorida.

    8. Larutan ion Stano (Sn2), yang kadarnya 7,0 gram Sn2/100 mL Larutan ini berbentuk suspensi, jika akan digunakan sebaiknya dikocok dulu. 100 mL larutan ini cukup untuk menganalisis 20 sampel

      1. Jika digunakan stano klorida timbang 10 gram SnCl2 dan larutkan dengan 20 mL HCl pekat kemudian encerkan dengan air hingga volumenya 100 mL.

      2. Jika digunakan stano sulfat timbang 11 gram SnSO4 larutkan dalam 7 mL asam sulfat pekat (H2SO4) kemudian encerkan dengan air hingga volume 100 mL..

    9. Asam sulfat pekat (H2SO4).

4. Carakerja :

    1. Operasikan instrumen.

      1. Pasanglah peralatan seperti pada gambar (lihat Gambar 1).

      2. Nyalakan alat spektrometer dan atur panjang gelombang pada 253,7 nm.

      3. Nyalakan rekorder.

      4. Nyalakan pompa udara, atur aliran sebesar 2 mL/ menit dan yakinkan tidak ada sistem yang bocor pada peralatan tersebut.

Gambar 1. Skema peralatan AAS uap dingin

    1. Pembuatan larutan untuk kurva kalibrasi.

      1. Pindahkan 100 mL larutan standar Hg yang kadarnya 1,0 ; 2,0 ; 5,0 g Hg/L dan sebuah larutan blanko berupa air bebas mineral sebanyak 100 mL masing-masing ke dalam sebuah labu erlenmeyer 250 mL.

      2. Tambahkan 5 mL H2SO4 pekat dan 2,5 mL HNO3 pekat.

      3. Tambahkan 15 mL larutan KMnO4 dan diamkan selama 15 menit.

      4. Tambahkan 8 mL larutan K2S2O8 , kemudian panaskan selama 2 jam diatas penangas air pada suhu 95 oC. Kemudian dinginkan hingga temperatur kamar.

    1. Pembuatan kurva kalibrasi.

      1. Ambil salah satu larutan yang telah diperlakukan seperti pada carakerja no 2 diatas, pindahkan secara kuantitatif pada labu reaksi, dan tambahkan larutan NaClHidroksilamin sulfat atau hidroksilamin hidroklorida hingga warna kalium permanganat tepat hilang, lebih kurang diperlukan 5 mL.

      2. Tambahkan 5 mL larutan SnCl2 atau SnSO4 dan segera tutuplah labu reaksi, kemudian nyalakan pompa udara, maka uap Hg yang terbentuk akan terbawa aliran udara dan masuk ke dalam sel absorbsi. Absorbans akan naik dengan cepat dalam beberapa detik, jika absorbans telah kembali keposisi semula pompa udara dapat dimatikan.

      3. Lakukan hal yang sama seperti carakerja 3.a dan 3.b untuk larutan standar yang lain. Dan buatlah kurva antara tinggi atau luas puncak terhadap kadar (g Hg) dari masing-masing larutan standar.

    1. Analisis sampel.

      1. Untuk sampel air atau air limbah. Pindahkan 100 mL sampel atau sejumlah sampel yang mengandung kira-kira 5,0 g Hg/L dan encerkan menjadi 100 mL dalam sebuah erlenmeyer dan lakukan seperti carakerja no 2 dan 3.

      2. Untuk sample yang berupa padatan timbang sampel sebanyak 1 gram atau sejumlah sampel yang mengandung kira-kira 5,0 g Hg/L pindahkan dalam sebuah erlenmeyer. dan lakukan seperti carakerja no 2 dan 3, tetapi sebelum perlakuan carakerja no.3 dilakukan tambahkan terlebih dahulu dengan 3 mL H2O2.

5. Perhitungan.

Hitunglah tinggi puncak atau luas puncak absorbans yang terbentuk pada masing-masing larutan standart dan sampel, kemudian buatlah kurva kalibrasinya antara tinggi puncak atau luas puncak absorbans dari larutan standart terhadap konsentrasinya. Kemudian plotkan tinggi puncak atau luas puncak absorbans larutan sampel.

6. Ketepatan dan ketelitian.

Pada tabel dibawah ini diberikan hasil interkorelasi laboratorium untuk metode ini.

Bentuk sampel

Kons

g/L

SD

g/L

Relatif SD

%

Relatif kesalahan %

Jumlah

peserta

Anorganik

0,34

0,077

22,6

21,0

23

Anorganik

4,2

0,56

13,3

14,4

21

Organik

4,2

0,36

8,6

8,4

21

7. Referensi :

  1. American Public Health Association. Standard methods for the examination of water and wastewater 18 th Edition 1992.

  2. Sawyer, Donald. T. Chemistry experiment for instrumental methods . Copyrights 1984 by John Wiley & Sons.


SPEKTROSKOPI RESONANSI MAGNETIK INTI (NMR)

$
0
0

A. TEORI DASAR

Spektroskopi Resonansi Magnetik Inti (Nuclear Magnetic Resonance/NMR) adalah salah satu cabang dari spektroskopi absorbsi yang menggunakan radiasi frekuensi gelombang radio untuk menginduksi terjadinya transisi antara dua tingkat energi spin suatu inti yang mempunyai momen magnetik inti bukan nol.

1. Sifat Magnetik Inti dan Resonansi

Suatu inti dengan jumlah proton ganjil mempunyai muatan dan spin, sehingga mempunyai momen magnetik. Dalam sekumpulan atom, orientasi spinnya dalam ruang berada dalam keadaan acak. Namun demikian, jika diletakkan dalam medan magnet momen magnet tersebut akan terorientasi umpamanya inti hidrogen mempunya dua orientasi yang mungkin, yaitu satu spin searah dan yang lainnya berlawanan arah dengan medan magnet luar. Kedua orientasi tersebut mempunyai perbedaan energi (E) yang sangat kecil, dan dapat digambarkan seperti Gambar 1.

SPEKTROSKOPI RESONANSI MAGNETIK INTI (NMR)

Gambar: 1. Orientasi spin inti hidrogen.

Jika atom-atom diletakkan dalam suatu medan magnet, dapat terjadi transisi antara kedua tingkat energi tersebut diatas, dengan jalan penyerapan energi terkuantum hv. Perbedaan energi kedua tingkat tersebut sangat kecil (sesuai dengan frekuensi gelombang radio). Hidrogen adalah atom yang hanya

mempunyai dua tingkat kuantum terinduksi oleh magnet, akan tetapi atom-atom dengan spin nuklir yang mempunyai banyak tingkat energi.

Inti suatu atom mempunyai momentum sudut intrinsik (dengan momen magnetnya yang sesuai), yang harganya merupakan kelipatan bilangan bulat atau tengahan dari h/2π, dan dinyatakan sebagai I(h/2π), I disebut bilangan kuantum spin nuklir. Momen magnet (μ) dihasilkan oleh perputaran atau rotasi muatan listrik pada inti. Bilangan kuantum spin dan momen magnet erat kaitannya dengan nomor massa dan nomor atom seperti terlihat pada Tabel 1. Inti dengan I = 0, seperti C12, O16 tidak mempunyai transisi NMR. Secara umum hanya molekul yang mempunyai spin inti ½ memberikan resolusi yang tinggi pada spektrum NMR. Inti dengan bilangan kuantum 1 atau lebih besar akan memberikan spektrum yang melebar disebabkan oleh momen kuadrupol listriknya.

Tabel 1. Bilangan kuantum spin inti (I), momen magnet (μ) dan momen kuadrupol (eQ).

Nomor massa

Nomor atom

I

μ

eQ

Contoh

genap

ganjil

genap

genap

genap atau ganjil

ganjil

0

½

1

0

± ½

± 1,0

0

0

0

C12, O16, S32,S34

H1, C13, N15, P31

H2, N14

Inti dengan I = ½, yang paling penting dan kelimpahan isotopnya tinggi, adalah H1, F19, P31. Atom-atom tersebut dapat dipelajari dengan NMR. C13 mempunyai spin = ½ tetapi sensitifitasnya terbatas dan kelimpahan isotop alamiahnya hanya 1%.

Perbedaan energi antara kedua keadaan kuantum bergantung pada kekuatan medan magnet pada inti, sehingga :

= frekuensi radiasi

Ho = kuat medan magnet

= konstanta, perbandingan magnetogerik.

Dalam medan magnet Ho = 14,092 gauss, resonansi proton terjadi pada 60 MHz.

Spektrum NMR biasanya tajam oleh karena inti atomnya terisolasi, tabrakan antara atom-atom hanya mempengaruhi elektron luar, resolusi tinggi dihasilkan oleh sampel cair (termasuk larutan).Gas pada umumnya mempunyai inti terlalu sedikit untuk menghasilkan signal yang dapat diamati, dan inti pada sampel padat terlalu kuat dipengaruhi oleh medan kristalnya sehingga menimbulkan signal yang melebar.

2. Pergeseran kimia

Persamaan = Ho/2π menunjukkan bahwa semua proton mengalami resonansi pada medan magnet yang sama (pada frekuensi tertentu). Jika demikian halnya, maka teknik ini tidak banyak gunanya untuk penentuan struktur. Pada instrumen resolusi tinggi, dapat diperoleh pemisahan puncak untuk masing-masing proton. Hal ini tidak bertentangan dengan pernyataan di atas, sebab Ho pada pernyataan tersebut adalah medan magnet pada inti, bukan medan magnet luar yang digunakan. Elektron dalam atom atau molekul bertindak sebagai tameng dan dapat sedikit mengubah medan magnet luar. Proses penamengan ini berbeda-beda untuk setiap jenis proton yang berbeda, dan bergantung pada lingkungan inti pada molekulnya. Dengan demikian proton pada gugus aldehida CHO akan mengalami resonansi pada medan magnet uyang berbeda dibandingkan dengan proton pada gugus CH3.

Pemisahan frekuensi resonansi suatu inti dari frekuensi resonansi suatu standar [biasanya TMS, (Tetra Metil Silan) Si(CH3)4] disebut pergeseran kimia, dan dinyatakan sebagai berikut :

  merupakan tetapan yang tidak berdimensi dengan satuan ppm.

Jika kerapatan elektron disekitar proton berkurang karena adanya gugus yang elektronegatif (gugus yang magnetik), maka medan magnet terinduknya, yang berlawanan dengan medan magnet luar yang digunakan, akan berkurang kekuatannya. Dengan demikian proton akan beresonansi dengan oscilator RF pada medan magnet luar yang lebih rendah (H). Resonansi pada H yang lebih rendah ini disebut pergeseran kimia ke medan bawah ( down field ), dan yang lawannya disebut pergeseran ke medan atas. Pada gambar 2 dapat dibaca harga pergeseran kimia beberapa gugus fungsional organik yang penting.

3. Pemecahan Spin-spin (Spiltting), Konstanta Kopling dan Integrasi.

Posisi resonansi suatu proton dapat dipengaruhi oleh spin proton-proton yang ada di sebelahnya. Juga suatu proton dapat membuat suatu perubahan kecil dalam penamengan proton tetangganya melalui ikatan elektronik, maka akan terjadi pemecahan spin-spin atau pembentukan pasangan spin (spin coupling). Meskipun proton A dan proton B yang terikat pada dua karbon yang berdekatan (gambar 3) letaknya terlalu berjauhan untuk dapat saling mempengaruhi medan magnetnya melalui ruang, namun proton A dapat mempolarisasikan awan elektron di sekitarnya dan polarisasi ini dapat ditransmisikan melalui sistem ikatan ke proton B.

Melalui mekanisme ini , medan efektif proton B akan diperkuat atau diperlemah oleh medan magnet lokal A bergantung apakah medan A searah atau berlawanan arah dengan medan Ho (proton A terletak pada keadaan energi spin tinggi atau rendah). Dengan demikian garis resonansi akan bergeser sedikit kekiri atau kekanan dan pada spektrum dapat diamati garis B pecah menjadi dua (doublet). Oleh karena keboleh jadian proton A berada pada masing-masing tingkat energi spin sama, maka intensitas kedua garis akan sama. Demikian juga garis A dapat dipengaruhi oleh proton B. Jarak antara garis (puncak) dalam doublet tersebut disebut konstanta pembentukan pasangan J (coupling constant) lihat gambar-3.

SPEKTROSKOPI RESONANSI MAGNETIK INTI (NMR)

Gambar 3. Pemecahan spin-spin dan konstanta kopling.

a. Pemecahan spin HA akibat pengaruh HB

b. Pemecahan spin HB akibat pengaruh HA

c. Puncak (spektrum) yang timbul akibat pengaruh 1 proton tetangga.

Pengaruh proton tetangga yang lebih dari satu, terhadap spektrum yang dihasilkan dapat diterangkan sebagai berikut. Sebagai contoh ambillah senyawa Etil klorida.

CH3 – CH2 – Cl ada 3 proton A yang ekivalen

A B ada 2 proton B yang ekivalen

Kombinasi orientasi spin kedua proton B dalam medan Ho adalah seperti berikut : (lihat gambar-4a)

nmr9

Gambar 4a. Orientasi spin dari 2 proton yang ekivalen.

Jadi proton A dalam sampel dipengaruhi oleh 3 medan magnet B yang berbeda. Akibatnya akan terpecah menjadi tiga (triplet) dengan perbandingan luas puncak= 1 : 2 : 1

Bagai manakah orientasi spin 3 proton A yang ekivalen ? Hal ini dapat dilihat pada gambar 4b.

1

3

3

1

a1 a2 a3

Ho

Gambar 4b. Orientasi spin 3 proton yang ekivalen.

Jadi proton B akan dipengaruhi 4 medan magnet A yang berbeda, akibatnya akan terpecah menjadi empat (kuartet) dengan perbandingan luas = 1 : 3 : 3 : 1

Untuk pemecahan order pertama, secara umum suatu puncak akan pecah menjadi ( n+1 ) pucak karena pengaruh dari n proton tetangganya (yaitu H yang terikat pada atom-atom C disebelahnya) yang ekivalen. Perbandingan luas puncaknya (intensitasnya) dapat dinyatakan sebagai koefisien dari ( a+b )n atau seperti segitiga Pascal.

SPEKTROSKOPI RESONANSI MAGNETIK INTI (NMR)SPEKTROSKOPI RESONANSI MAGNETIK INTI (NMR)

Gambar 4c. Segitiga Pascal.

Intensitas relatif untuk multiplet order pertama. n = Jumlah kopling inti ekivalen dengan spin ½ (misalkan proton). Integrasi dari luas puncak yang dihasilkan akan memberikan perbandingan bulat yang merupakan perbandingan jumlah proton yang terdapat pada puncak tersebut. Sebagai contoh adalah spektrum etilklorida ( gambar 5 ). Perbandingan tinggi integrasi puncak yang muncul pada ppm sekitar 3,5 dengan 1,5 adalah sebagai bilangan 2 : 3. Hal tersebut menunjukkan bahwa pada ppm 3,5 terdapat 2 proton (CH2) atau kelipatan dari 2 sedangkan pada ppm 1,5 terdapat 3 proton ( CH3 ) atau kelipatan dari 3 proton.

SPEKTROSKOPI RESONANSI MAGNETIK INTI (NMR)

Gambar : 5, Spektrum etil klorida.

Aturan kopling order pertama berlaku selama frekuensi pemisahan ( A ) dari dua jenis proton ( A dan B) jauh lebih besar dari konstanta koplingnya atau δ / J >> 1.

Contoh lain dari pemecahan spin-spin adalah spektrum asetaldehida. Analisa senyawa tersebut dengan alat beresolusi rendah akan menghasilkan spektrum degan dua puncak, dimana luas puncak relatifnya merupakan perbandingan bilangan 3 : 1, sesuai dengan jumlah protonnya. Analisa dengan beresolusi tinggi memberikan spektrum yang berbeda. Puncak CH3 akan terpecah menjadi doublet dan proton CHO menghasilkan struktur kuadruplet. Struktur halus ini timbul karena kopling spin. Gugus metil terpecah menjadi doublet karena interaksi proton tersebut dengan dua keadaan spin dari proton gugus aldehida ( spin tinggi dan spin rendah ). Dalam hal lain, gugus aldehida terpecahkan menjadi kuanter akibat interaksi dengan proton gugus CH3.

Besarnya pecahan bergantung pada beberapa faktor. Jika dua proton yang berbeda secara magnetik, berada pada atom karbon yang sama, besarnya pemecahan (konstanta kopling) adalah antara 12 – 15 Hz dan terbentuk dua puncak doublet. Kedua atom hidrogen mempunyai lingkungan kimia yang berbeda dan frekuensi resonansinya terpisah sebesar pergeseran kimianya. Masing-masing dari kedua puncak tersebut terpecah oleh kopling spin dengan proton yang lainya.

Faktor yang mempengaruhi besarnya interaksi adalah :

1. Jarak antara proton.

2. Jenis ukuran atom antar proton.

3. Keadaan geometri.

Pemecahan tidak teramati untuk proton yang identik, dan besarnya “dalam Herz” tidak dipengaruhi oleh medan magnet yang digunakan.

SPEKTROSKOPI RESONANSI MAGNETIK INTI (NMR)

Gambar: 6. Beberapa contoh konstanta kopling.

nmr7

Gambar: 7. Pergeseran kimia proton pada bermacam gugus fungsi. Sampel diukur dengan pelarut CDCl3 dan dibandingkan dengan TMS pada = 0.

4. Peralatan.

Pada pokoknya spektrometer NMR terdiri atas 6 unit dasar, lihat Gambar-7

  1. Magnet : magnet biasa atau elektromagnet yang mampu menghasilkan medan magnet kuat, setabil dan homogen untuk memisahkan tingkat energi inti.

  2. Kumparan transmiter : untuk menghasilkan energi radiasi RF. Kumparan ini letaknya tegak lurus pada kumpulan penyapu (sweep coils).

  3. “Sweep generator” : untuk menyapu medan magnet melalui daerah resonansi untuk menghasilkan spektrum.

  4. Kumparan penerima : mengelilingi tempat sampel untuk merangkaikan sampel dengan penerima RF.

  5. Detektor : untuk memproses signal-signal NMR.

  6. Rekorder : untuk menggambar spektrum, baik mode absorbsi maupun integrasi.

nmr8

Gambar : 8. Diagram skematik spektrometer NMR.

Tempat sampel, lihat gambar : 8, terletak pada madan magnet elektromagnet dengan medan RF yang tegak lurus terhadap medan magnet. Medan magnet dari kumparan sweep generator disapukan secara perlahan (menarik) ke daerah resonansi. Pada resonansi terjadi suatu perubahan pada dipol magnetik inti suatu voltase akan terinduksi ke kumparan penerima, yang lalu diperkuat, dideteksi dan dicatat. Spektrum yang dihasilkan merupakan gambaran antara energi transisi resonansi terhadap intensitas.

Sampel di letakkan pada suatu tabung gelas yang berdinding tipis dengan diameter luar 5 mm. Turbin tiupan udara akan memutar sampel dengan kecepatan beberapa ratus putaran tiap menit (rpm) untuk menjaga kehomogenan medan magnet yang mengenainya. Pada spektrum terdapat juga puncak-puncak tambahan yang dihasilkan oleh perputaran sampel, sebab pada frekuensi (kecepatan) putaran ini puncak-puncak resonansi mengalami sedikit perubahan.

5. Beberapa Penggunaan Spektrometer NMR.

Beberapa pemakaian umum dari studi penggunaan NMR meliputi :

  1. Analisa Kuantatif, sebagai contoh penentuan campuran benzaldehida, etanol dan toluen.

  2. Isomerisasi sis – trans.

  3. Efek ikatan hidrogen pada pergeseran kimia.

  4. Efek substitusi halogen pada hidrokarbon.

  5. Penentuan struktur molekul.

  6. Pengukuran kekristalan dalam polimer.

  7. Kesetimbangan larutan dan perubahan kinetik.

  8. Kesetimbangan protonisasi dan pengompleksan logam.

  9. Derajat dentrasi.

  10. Efek dari asimetri molekular.

  11. Tantomerisasi keto-enol.

  12. Studi struktur alkaloid, steroida, asam lemak dsb.

  13. Studi kinatik untuk rotasi terbatas (restricted rotation) dan isomerisasi.

6. Interpretasi Spektrum.

Langkah-langkah yang perlu diperhatikan adalah :

  1. Jumlah sinyal, menerangkan jumlah proton yang berbeda dalam molekul. Inti yang ekuivalen tidak tidak saling berinteraksi hanya akan menghasilkan satu sinyal.

  2. Kedudukan sinyal, menerangkan lingkungan elektronik setiap macam proton. Semakin kurang inti suatu inti proton tertamengi oleh awan elektron akibat induksi gugus elektronegatif, semakin kearah medan rendah (down field) puncaknya.

  3. Intensitas sinyal, menerangkan berapa banyak proton yang ada pada setiap puncak spektrum. Perbandingan jumlah protonnya sesuai dengan perbandingan tinggi garis integrasinya.

  4. Pemecahan (splitting) sebuah sinyal menjadi beberapa puncak menerangkan jumlah proton tetangganya. Pemecahan oleh n proton yang ekuivalen dari atom yang berdekatan akan menghasilkan ( n + 1 ) puncak. Jika suatu proton (B) dipengaruhi oleh dua kelompok proton tetangga (A dan C) yang tidak ekuivalen maka banyaknya garis B menjadi ( nA + 1 ) ( nC + 1 ), jika nA = proton pada A dan nC = proton pada C.

  5. Konstanta Kopling, makin kecil jika jarak kedua gugus yang berinteraksi makin jauh. Pada jarak 3 ikatan sudah tidak terjadi interaksi lagi. Konstanta Kopling tidak dipengaruhi oleh kuat medan yang dipakai, akan tetapi pergeseran kimia dipengaruhi oleh kuat medan tersebut.

Pustaka :

  1. D.T. Sawyer, W.R. Heineman, and J.M. Beebe; ” Chemistry Experiments for Instrumental Methods”, John Wiley and Sons, New York, 1984, Chap. 11.

  1. R.M. Silverstein, G.C. Basster, and T.C. Morrill; “Spectronic Identification of Organic Compounds”, 4th ed., John Wiley & Sons, New York, 1981, Chap. 4.

  1. D.A. Skoog and D.M. West, ” Principles of Instrumental Analysis “, 2nd ed., Sounders, Philadelphia, 1980, Chap. 14.

─────────────

B. TEKNIK PEMBUATAN SAMPEL

1. Tabung dan Volume Sampel.

Tabung sampel yang digunakan adalah tabung khusus untuk NMR dengan diameter dalam sama dengan 4,000 + 0,01 mm dan panjang 18 mm. Apabila tabung tidak simetris atau mengandung zat asing atau gelembung udara, akan terjadi penurunan daya pisah dan akan menghasilkan “noise”.

Volume sampel yang digunakan untuk pengukuran adalah sekitar 0,4 ml atau kira-kira sampel setinggi 4 cm dari dasar tabung. Apabila volume sampel berlebih, pengukuran tidak akan dipengaruhi, akan tetapi sebaliknya bila sampel terlalu sedikit, daya pisah alat tersebut akan dipengaruhi. Bila titik terendah dari miniskus lebih rendah dari tinggi kumparan RF, posisi sampel akan tidak simetris terhadap kumparan RF dan mengurangi medan magnet akan kurang serangan, dengan demikian akan mempengaruhi resolusi. Lebih lanjut.

Sampel yang digunakan harus sedapat mungkin bebas dari pengotor. Sinyal yang muncul dari zat pengotor dalam sampel kadangkala bertumpangsuh dengan sampelnya sendiri sehingga akan mempersulit interpretasi.

Adanya padatan dalam sampel, termasuk sampel yang tidak larut, akan mempengaruhi daya pisah dan kestabilan daya pisah spektrum, dan jika ada, maka padatan harus dihilangkan atau disaring selama pembuatan sampel.

Adanya zat pengotor paramagnetik dapat memperlebar sinyal NMR. Salah satunya yang paling sering mengotori adalah gas oksigen yang terlarut dalam larutan sampel, maka kadangkala perlu dilakukan “degassing” untuk mendapatkan spektrum dengan resolusi yang baik. Adanya keuntungan dari kekurangan volume untuk resonansi menyebabkan berkurangnya rasio S/N.

Catatan :

    1. Sekalipun volume sampel cukup, harus diperhatikan bahwa titik terendah miniskus tidak dibawah permukaan kumparan pada pemutaran kecepatan tinggi.

    2. Bila volume sampel terlalu sedikit, dapat digunakan tabung mikrosampel yang dapat digunakan untuk sampel sebanyak 0,2 ml.

    3. Sampel gas dapat juga diukur. Bagaimanapun juga, pada tekanan tinggi, perlu dipilih tabung sampel yang sesuai.

2. Cara Penyediaan Sampel.

a. Timbanglah sejumlah tertentu sampel, masukkan ke dalam tabung dan selanjutnya tambahkan pelarut secukupnya. Kocok tabung agar semua sampel larut. Akhirnya tambahkan setengah atau satu tetes standar TMS dan kocoklah.

b. Timbanglah sejumlah tertentu sampel, larutkan dengan pelarut tertentu didalam gelas piala kecil. Pindahkan larutan ke dalam tabung dan selanjutnya tambahkan standar TMS secukupnya.

3. Pelarut dan Konsentrasi Sampel.

Jika sampel yang digunakan berupa padatan atau viskos, pelarut yang cocok sangat dibutuhkan. Pelarut yang ideal adalah pelarut non polar, tidak mengandung proton dan tidak bereaksi dengan sampel. Untuk keperluan ini secara teoritis pelarut yang paling baik adalah CCl4. Akan tetapi ada permasalahan mengenai kelarutan. Dalam beberapa hal CCl4 kurang baik sebagai pelarut, sebagai gantinya yang lebih baik adalah CDCl3. Tetapi harus diperhatikan bahwa pelarut CDCl3 masih mengandung sedikit CHCl3 yang akan memeberikan sinyal pada ppm 7,25 yang juga mungkin merupakan daerah dimana sinyal sampel akan muncul.

Apabila contoh hanya larut dalam air, pilihan yang paling tepat adalah D20 : Tetapi harus diperhatikan bahwa ada kemungkinan reaksi pertukaran antara D dari pelarur H dari pelarut yang mengandung gugus OH atau NH. Bila hal ini terjadi maka puncak OH atau NH dari sampel akan hilang.

Jadi pada hakekatnya, pelarut yang paling baik sangat tergantung pada jenis atau sifat sampel yang diukur.

Konsentrasi sampel dalam larutan sebaiknya cukup tinggi untuk mendapatkan perbandingan S/N yang cukup tinggi. Umumnya untuk senyawa yang menpunyai BM antara 200-500, maka konsentrasi contoh antara 10-20 %. Hal ini tidak selalu berarti bahwa sampel konsentrasi tinggi akan memberikan spektrum lebih baik. Sampel yang mempunyai viskositas tinggi, misalnya, akan memberikan resolusi yang kurang baik. Dalam kasus ini, meskipun sampel berupa larutan, untuk mendapatkan resolusi yang baik perlu dilakukan pengenceran. Pengenceran 50% atau lebih biasanya akan memberikan spektrum yang lebih baik dari sampel murninya.

Pustaka : Instruction JEOL, Sampling Techniques & Spectrum Interprectation of High Resolution NMR.

────────────


CARA MENGGUNAKAN FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy)

$
0
0

FTIR merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menganalisa senyawa kimia. Spektra inframerah suatu senyawa dapat memberikan gambaran dan struktur molekul senyawa tersebut. Spektra IR dapat dihasilkan dengan mengukur absorbsi radiasi, refleksi atau emisi di daerah IR. Adapun cara menggunakan FTIR (Fourier Transform Infrared Spectroscopy) yaitu sebagai berikut:

https://persembahanku.files.wordpress.com/2007/05/spktro-ftir.jpg?w=878

Gambar. 1 Alat FTIR (https://tomod4chi.wordpress.com/2008/06/08/spektrofotometer-infra-merah/)

 

PENGOPERASIAN ALAT FT-IR (Fourier Transform Infra Red)

I. Menghidupkan alat:

  1. Nyalakan alat instrumen FT-IR dengan menekan tombol on/off.
  2. Buka software FT-IR yang tersedia pada komputer.
  3. Klik kiri opsi “Measure” kemudian pilih “Measurement” lalu “initialize”. Tunggu hingga muncul tiga icon status berwarna hijau pada sebelah kanan layar.
  4. Perangkat FT-IR siap untuk digunakan.

 

II. Mengukur Sampel Liquid film / kaca preparat:

  1. Masukan holder, penopang yang mana terdapat sebuah lubang bulat pada bagian tengahnya.
  2. Pilih opsi untuk menyimpan data pada komputer. Masukan nama file dan simpan dalam folder. Dengan demikian, hasilnya akan tersimpan secara otomatis setelah dilakukan pengukuran.
  3. Mengukur background (BKG) dengan mengklik measure. Akan diperoleh spektrum BKG yang merupakan udara bebas dan gas CO2. Lakukan sebanyak 45 kali pengukuran.
  4. Masukan sampel yang berupa film / kaca preparat, lalu pasangkan pada holder.
  5. Klik measure lalu klik sample. Lakukan sebanyak 45 kali pengukuran.
  6. Lakukan smoothing agar spektrum tampak lebih jelas dan rapi.
  7. Masukan keterangan pada spektrum: Klik kanan → Object Properties → Isi kolom description
  8. Masukan angka bilangan gelombang pada peak yang diinginkan: Calculate → Calc → Add peak → Klik peak yang ingin diketahui bilangan gelombangnya → OK
  9. Menyimpan file yang berupa spektrum menjadi sebuah gambar dalam format Pdf: Print → Print Preview → default → print → save as Pdf

 

III. Mengukur Sampel Cair:

  1. Menggunakan sel kristal KrS 5 yang berupa silindir merah.
  2. Masukan sel ke dalam holder yang memiliki lubang berbentuk persegi panjang pada bagian tengah, lalu dikunci dengan 4 baut yang tersedia.
  3. Ukur BKG terlebih dahulu.
  4. Masukan sampel pada permukaan sel. Kemudian diukur dengan cara pengoperasian yang sama dengan sampel film.
  5. Jika diperoleh peak yang sangat lebar, berarti larutan yang dibuat terlalu pekat sehingga perlu dilakukan pengenceran terlebih dahulu menggunakan pelarut organik sampai peak yang dihasilkan menjadi normal.

 

IV. Mengukur Sampel Padat:

  1. Memasang alat DRS-8000A dengan benar. Jika telah terpasang, maka akan muncul satu square icon hijau bertuliskan DRS-8000 bersamaan dengan tiga square icon lainnya.
  2. Uji BKG dengan menggunakan KBr dengan menggerus sepotong kecil bongkahan KBr. Gunakan alat mortar yang telah tersedia.
  3. Masukan serbuk KBr ke dalam lubang silinder yang terdapat pada bagian tengah wadah berbentuk mur. Lalu tempatkan wadah tersebut pada alat DRS, posisikan agar sinar IR tepat mengenai bagian tengah wadah.
  4. Lakukan pengoperasian pada komputer.
  5. Uji sampel dengan mencampurkan serbuk sampel dan KBr. Masukan ke dalam wadah. Jumlah sampel sekitar 5%-10% dibanding jumlah KBr.
  6. Lakukan pengoperasian pada komputer dengan cara yang sama.
  7. Jika spektrum yang dihasilkan relatif pendek berarti sampel yang tercampur sedikit sedangkan jika spektrum yang dihasilkan relatif panjang berarti sampel yang tercampur banyak.

 

Nb:

  • Jika terdapat beberapa sampel yang dianalisis dan ingin disatukan grafiknya dalam satu file, dapat dilihat dengan cara mengklik: Open → View → Pilih file analisis sampel yang lain → drag file yang telah terbuka pada box sebelah kiri ke dalam halaman spektrum.
  • Spektrum yang muncul akan berupa %T atau Absorbansi/transmitan. Jika ingin ditukar antara %T menjadi Absorbansi/transmitan atau kebalikannya: Klik kanan pada halaman spektrum → Vertical Ax → %T atau Abs/Tra
  • Untuk memperhalus spektrum yang dihasilkan, bisa dilakukan smoothing : Klik sample → Manipulation 1 → Smoothing → drag parameter sampai spektrum tampak jelas.
  • Untuk mengambil nilai peaknya saja, dapat dilakukan dengan cara: Klik file → export → simple txt
  • Untuk melihat layar secara maksimal, bisa klik “full view”.
  • Jika ingin mengubah satuan bilangan gelombang (1/cm) menjadi satuan panjang gelombang (µm): Manipulation → Horizontal Ax → …
  • KRS 5 merupakan suatu garam ionik yang tidak akan mempengaruhi hasil spektrum dari IR sehingga cocok untuk dijadikan BKG.

 

ftir


Bagaiamana Memisahkan Campuran dengan Sentrafugasi?

$
0
0

​Pemisahan campuran kerap kali dilakukan di laboratorium. Ada beberapa cara untuk memisahkan suatu campuran. Salah satunya adalah sentrifugasi. Seperti apa sentrifugasi?

Sentrifugasi adalah teknik pemisahan campuran yang dilakukan dengan memanfaatkan gaya sentripetal. Teknik ini paling sering digunakan ketika berhubung dengan bidang biokimia, utamanya pada pemisahan makromolekul atau koloid dari cairan lain.

Bagaimana cara kerja sentrifugasi?

Sampel yang akan dipisahkan dimasukkan ke dalam tabung uji (test tube) kemudian di masukkan dalam alat sentrifuge (centryfuge). Alat sentrifuge akan memutar tabung uji (test tube) dengan kecepatan tertentu, kemudian molekul dengan massa jenis yang lebih besar akan terfokus ke bagian dinding tabung sentrifuge sedangkan molekul dengan massa jenis yang lebih rendah akan terkumpul di bagian tengah (axis). Molekul yang berkumpul di dinding tabung akan membentuk massa yang lebih besar dan tertarik gravitasi sehingga berkumpul di bagian dasar tabung, sedangkan molekul yang memiliki massa jenis lebih kecil berada di bagian atas.

Bagaimana aplikasinya di laboratorium?

Sentrifugasi sangat berguna pada penelitian dan analisis biomolekuler karena dalam proses pemisahannya, tidak terjadi kerusakan struktur sample. Seperti pada pemisahan protein-protein dalam sample, pemisahan sukrosa, selulosa, virus dan beragam makromolekul lainnya. 

Aplikasi Sentrifugasi dalam Ilmu Kimia 

  1. Pemisahan bubuk kapur dari air
  2. Pemisahan lemak dari susu untuk membuat susu skim (skimmed milk)

  3. Pemisahan komponen urin dari darah dalma analisis forensik
    Dibanding dengan metode gaya berat, kecepatan pengendapan dengan gaya sentrifugasi jauh lebih baik, percepatan dengan gaya sentrifugasi bisa 500 hingga 1000 kali percepatan gravitasi bumi (gaya berat) yang bisa meningkatkan kecepatan pengendapan hingga 30 kali.

Alat sentrifugasi ini dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan hasil yang didapatkan, yaitu :

1.Alat sentrifugasi filtrasi  (pengendapan)

Alat jenis ini biasanya digunakan untuk memisahkan campuran padatan dan cairan dengan padatan yang lebih banyak dibandingkan cairannya.

Prinsip pemisahan untuk alat ini adalah campuran padat/ cair dimasukkan ke dalam sebuah tromol yang dilengkapi dengan dinding saring. Pada waktu memutar, zat cair didorong keluar, sedangkan padatan tetap tinggal di dalam dinding saring tromol. Jadi disini sentrifugal berfungsi sebagai penyaring (filtrasi).

     Alat sentrifugasi filtrasi yang paling sederhana terdiri dari sebuah keranjang ayak yang berputar cepat di dalam sebuah rumah keranjang bagian dalam dilapisi dengan mdia filter (kain saringan). Keranjang dapat digerakkan/ diputar secara listrik atau hidraulik. Alat ini bisa dipasang secara vertikal atau horizontal.

2.Alat sentrifugasi penjernih (Dekanter, klarifier)

Alat jenis ini dapat digunakan untuk memisahkan cair/ cair atau cair/ cair dengan sedikit endapan, dimana cair/ cair tersebut tidak saling larut (ada perbedaan densitas) dan alat ini bisa beroperasi secara kontinu.

Berbeda dengan alat sentrifugasi penyaring/ filtrasi, tromol maupun rotor pada alat sentrifugasi penjernih dibuat bermantel penuh. Prinsipnya: pada alat ini pemisahan terjadi pada arah radial, sehingga karena percepatan yang besar, partikel berat membentuk lapisan yang terluar dan partikel yang lebih ringan ada di lapisan dalam.

The post Bagaiamana Memisahkan Campuran dengan Sentrafugasi? appeared first on Bisakimia.

Kelimpahan Unsur di Bumi

$
0
0

​Pernahkah kalian mengamati sistem periodik unsur? Manakah yang termasuk unsur alami dan mana yang termasuk unsur buatan?

Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dibandingkan dalam keadaan bebas sesuai bentuk unsurnya. Unsur gas mulia terdapat dalam bentuk bebas dan unsur gas mulia ditemukan dalam bentuk senyawa alami di alam. Unsur-unsur gas mulia (helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon) termasuk dalam 90 jenis unsur yang terdapat di alam, sedangkan sisanya merupakan unsur buatan seperti plutonium dan amerisium.  118 unsur yang diketahui, sekitar 90 unsur berada di alam dan sisanya merupakan unsur sintesis (unsur buatan). Unsur-unsur di alam lebih banyak berupa senyawa dari pada unsur bebas, contoh unsur bebas di alam adalah unsur pada golongan VIII A ( gas mulia ) diantaranya , ( He, Ne, Ar, Kr, Xe, Rn). 

Mengapa gas mulia terdapat secara bebas di alam?

Gas mulia termasur unsur yang sangat sulit mebentuk senyawa, disebabkan oleh elektron valensinya yang stabil yaitu octet ( 8 ) dan Duplet ( 2 ).

Sebagian besar senyawa di dapatkan dari hasil pertambangan , senyawa atau unsur-unsur di alam yang mengandung logam penting di sebut mineral. Sedangkan mineral yang mengandung senyawa atau unsur penting disebut bijih.

Tahukan anda unsur apa yang paling banyak di alam ini?

Ternyata salah satu unsur yang banyak di alam ini adalah Helium ( He ) unsur gas mulia ini di temukan dan dinyatakan terbanyak dialam oleh para Kimiawan dan terdapat di matahari.

Sedangkan udara yang kita hirup setiap hari mengandung nitrogen dan oksigen sebagai bahan yang paling banyak dan paling melimpah di udara.

Helium adalah unsur kimia berwujud gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa (pada suhu kamar). Helium termasuk dalam kelompok gas mulia yang memiliki jari-jari atom terkecil dan mempunyai berat atom kedua terendah. Hal inilah yang menyebabkan helium lebih ringan dari udara dan helium merupakan unsur umum kedua di alam semesta ini.

Kebanyakan orang hanya tahu bahwa helium digunakan sebagai gas pengisi untuk mengangkat “airship” dan balon udara, tetapi sebenarnya masih banyak kegunaan atau fubgsi lain dariyang belum diketahui orang. Manfaat utama unsur Helium sebenarnya adalah sebagai gas pendingin untuk citra resonansi magnetik atau “magnetic resonance imaging” (MRI). MRI merupakan peralatan yang digunakan dalam fasilitas medis.

Helium berada di bagian atas kelompok gas mulia dalam tabel periodik dengan simbol unsur He. Nomor atom helium adalah 2, massa helium 4,00260. Pada suhu kamar helium berfase gas dengan nilai kepadatan 0,1786 g/L, Titik leleh -272,20 C, -457,96 F, dan Titik didih -268,93 C, -452,07 F. Jari-jari atom helium sangat kecil, sekitar 0,2 nanometer.

Dari mana asalnya gas Helium?

Helium hadir sangat sedikit di atmosfer bumi, karena gravitasi bumi tidak bisa menahan unsur ini. Ketika helium ada di permukaan bumi, helium akan segera naik ke atmosfer dan akan terbebaskan keluar dari bumi. Inilah penyebab apabila gas helium dimasukan dalam balon maka balon akan terangkat ke udara.

Helium yang diproduksi secara komersial diperoleh dari bawah permukaan. Beberapa lapangan (fields) gas alam memiliki cukup helium yang bercampur dengan gas lainnya yang dapat diekstraksi dengan biaya ekonomis. Di Amerika Serikat, beberapa lapangan gas alam  mengandung lebih dari 7% helium dari total volume gas yang ada. Perusahaan yang mengebor gas alam di daerah ini menghasilkan gas alam dan memproses helium sebagai produk sampingan.

The post Kelimpahan Unsur di Bumi appeared first on Bisakimia.

Bagaimana Membuat Mainan Kristal?

$
0
0

Bermain dengan bahan kimia yuk! Tentunya bahan kimia yang relatif aman dan tidak berbahaya. Sekarang kita menggunakan Natrium Karbonat. Natrium Karbonat yang memiliki rumus kimia Na2CO3 ini sepertinya mudah kita temui di dapur dengan nama lain soda kue. Bagaimana? Sudah.  create ketemu natrium karbonatnya?
Apa ya yang akan kita buat pada artikel ini?

Sebelumnya kita kenalan dulu dengan sang tokoh utama. 

Natrium karbonat ialah garam natrium yang berasal dari garam karbonat yang mudah larut dalam air. Na2CO3 murni memiliki warna putih, berbentuk bubuk tak berwarna yang akan menyerap embun dari udara, berasa pahit atau alkalin dan akan membetuk larutan alkali yang kuat.

Apa saja ya kegunaan Natrium Karbonat?

Senyawa ini merupakan salah satu senyawa yang berguna dalam pembuatan kaca karena dapat menjadi fluks bagi silika dengan cara menurunkan titik cair campuran ke sesuatu yang bisa di terima tanpa material khusus. Soda kaca dapat dengan mudah larut dalam air, jadi kalsium karbonat yang di tambah pada campuran yang belum mencair untuk menghasilkan kaca ang tidak mudah larut dalam air. Kaca yang di produksi ini di sebut dengan kaca jenis soda kapur, dengan “soda” untuk natrium karbonat dan “kapur” untuk kalsium karbonat.

Natrium karbonat juga biasa di gunakan sebagai tambahan untuk kolam renang, ia akan menetralkan efek korosi dari klorin dan menaikan pH. Dalam ilmu kimia, senyawa ini biasa di gunakan sebagai elektrolit.
Natrium karbonat juga di gunakan sebagai pelembut air dalam mencuci pakaian. Senyawa ini akan beradu dengan ion magnesium dan kalsium di air dan akan mencegahnya berkatan dengan detergen yang sedang di pakai. Senyawa ini juga bisa di pakai untuk menghilangkan minyak, karat anggur dan oli.

Natrium karbonat dapat menjadi bahan tambahan pangan dengan kode E500 yakni sebagai pengatur keasaman, anti lengket pada kue, penstabil dan pengembang. Di Kansui sebagai salah satu bahan larutan untuk memberikan karakter rasa serta tekstur khusus pada mi ramen. Di negara Cina, senyawa ini biasa di gunakan sebagai pengganti air alkali untuk bahan kue bulan tradisional Kanton serta beberapa mi dan roti Cina. Natrium karbonat juga di gunakan dalam pasta gigi, Senyawa ini sebagai pembentuk busa dan abrasi, sementarai itu akan menaikan pH.

Selanjutnya kita bisa mulai untuk membuat kristal. Apa saja bahan-bahannya?

1.Botol Kaca2 

2.Paper clips (penjepit kertas)2

3.Sendok

4.Piring

5.Baking Soda

6.Air Panas

7.Benang (agak besar/wool)
Bagaimana cara membuatnya?

‌1. Isi dua mangkuk kaca dengan air panas (berhati-hati saat melakukannya dengan anak / adik Anda)

‌2. Masukkan Baking Soda ke dalam mangkok berisi air panas sebanyak-banyaknya, kemudian aduk, tambahakn baking soda hingga tidak larut lagi.

‌3.Gantungkan kedua paper clips ke dua ujung benang yang telah disiapkan.

‌4.Masukkan ujung benang yang tersemat paperclips ke kedua larutan air-baking soda

‌Buatlah posisi tengah benang di bawah permukaan larutan dalam kedua botol kaca.

  1. Letakkan piring di tengah antara kedua botol, di bagian paling rendah dari benang

‌Lihatlah hasilnya setelah beberapa jam.

Selamat Mencoba!!

Bagaimana Membuat Mainan Kristal

Bermain dengan bahan kimia yuk! Tentunya bahan kimia yang relatif aman dan tidak berbahaya. Sekarang kita menggunakan Natrium Karbonat. Natrium Karbonat yang memiliki rumus kimia Na2CO3 ini sepertinya mudah kita temui di dapur dengan nama lain soda kue. Bagaimana? Sudah.  create ketemu natrium karbonatnya?

Apa ya yang akan kita buat pada artikel ini?

Sebelumnya kita kenalan dulu dengan sang tokoh utama. 

Natrium karbonat ialah garam natrium yang berasal dari garam karbonat yang mudah larut dalam air. Na2CO3 murni memiliki warna putih, berbentuk bubuk tak berwarna yang akan menyerap embun dari udara, berasa pahit atau alkalin dan akan membetuk larutan alkali yang kuat.

Apa saja ya kegunaan Natrium Karbonat?

Senyawa ini merupakan salah satu senyawa yang berguna dalam pembuatan kaca karena dapat menjadi fluks bagi silika dengan cara menurunkan titik cair campuran ke sesuatu yang bisa di terima tanpa material khusus. Soda kaca dapat dengan mudah larut dalam air, jadi kalsium karbonat yang di tambah pada campuran yang belum mencair untuk menghasilkan kaca ang tidak mudah larut dalam air. Kaca yang di produksi ini di sebut dengan kaca jenis soda kapur, dengan “soda” untuk natrium karbonat dan “kapur” untuk kalsium karbonat.

Natrium karbonat juga biasa di gunakan sebagai tambahan untuk kolam renang, ia akan menetralkan efek korosi dari klorin dan menaikan pH. Dalam ilmu kimia, senyawa ini biasa di gunakan sebagai elektrolit.
Natrium karbonat juga di gunakan sebagai pelembut air dalam mencuci pakaian. Senyawa ini akan beradu dengan ion magnesium dan kalsium di air dan akan mencegahnya berkatan dengan detergen yang sedang di pakai. Senyawa ini juga bisa di pakai untuk menghilangkan minyak, karat anggur dan oli.

Natrium karbonat dapat menjadi bahan tambahan pangan dengan kode E500 yakni sebagai pengatur keasaman, anti lengket pada kue, penstabil dan pengembang. Di Kansui sebagai salah satu bahan larutan untuk memberikan karakter rasa serta tekstur khusus pada mi ramen. Di negara Cina, senyawa ini biasa di gunakan sebagai pengganti air alkali untuk bahan kue bulan tradisional Kanton serta beberapa mi dan roti Cina. Natrium karbonat juga di gunakan dalam pasta gigi, Senyawa ini sebagai pembentuk busa dan abrasi, sementarai itu akan menaikan pH.

Selanjutnya kita bisa mulai untuk membuat kristal. Apa saja bahan-bahannya?

1.Botol Kaca2 

2.Paper clips (penjepit kertas)2

3.Sendok

4.Piring

5.Baking Soda

6.Air Panas

7.Benang (agak besar/wool)
Bagaimana cara membuatnya?

‌1. Isi dua mangkuk kaca dengan air panas (berhati-hati saat melakukannya dengan anak / adik Anda)

‌2. Masukkan Baking Soda ke dalam mangkok berisi air panas sebanyak-banyaknya, kemudian aduk, tambahakn baking soda hingga tidak larut lagi.

‌3.Gantungkan kedua paper clips ke dua ujung benang yang telah disiapkan.

‌4.Masukkan ujung benang yang tersemat paperclips ke kedua larutan air-baking soda

‌Buatlah posisi tengah benang di bawah permukaan larutan dalam kedua botol kaca.

  1. Letakkan piring di tengah antara kedua botol, di bagian paling rendah dari benang

‌Lihatlah hasilnya setelah beberapa jam.

Selamat Mencoba!!

The post Bagaimana Membuat Mainan Kristal? appeared first on Bisakimia.

Contoh Laju Reaksi Kimia

$
0
0

​Tahukah kalian apa laju reaksi itu?

Laju menyatakan seberapa cepat atau seberapa lambat suatu proses berlangsung. Bagaimanakah cara menyatakan laju reaksi? Apakah suatu reaksi berlangsung cepat atau lambat dapat diketahui dengan mudah melalui pengamatan sepintas? Nah, untuk menyatakan kelajuan suatu reaksi (seberapa cepat), kita perlu melakukan pengukuran. Perubahan apa saja yang diukur? Kita ingat kembali bahwa reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat pereaksi akan semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Oleh karena itu, laju reaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk.

Bagaimana kita mengenal perubahan yang dapat diukur? Umumnya reaksi kimia disertai suatu perubahan fisis yang dapat diamati, seperti pembentukan endapan, gas, dan perubahan warna. Kelajuan reaksi yang dapat dipelajari dengan mengukur salah satu dari perubahan tersebut. Untuk reaksi yang menghasilkan gas, seperti reaksi magnesium dengan asam klorida, kelajuannya dapat dipelajari dengan mengukur volume gas yang dihasilkan. Untuk reaksi yang disertai perubahan warna, kelajuan reaksinya dapat ditentukan dengan mengukur perubahan intensitas warnanya? Untuk reaksi yang menghasilkan endapan, kelajuan reaksinya dapat ditentukan dengan mengukur waktu yang diperlukan untuk membentuk sejumlah tertentu endapan.

Ada beberapa faktor yang memberikan pengaruh pada laju reaksi kimia. Faktor-faktor tersebut adalah konsentrasi, luas permukaan, suhu, dan katalis. Bagaimana masing-masing faktor mempengaruhi laju suatu reaksi, dan bagaimana cara kita menganalisis faktor tersebut akan kita pelajari pula dalam bab ini. Selain hal-hal di atas, kita juga akan mempelajari tentang persamaan laju reaksi, waktu reaksi, dan orde reaksinya.

Sekarang, mari kita membandingkan kelajuan reaksi. Bagaimana caranya? Pertama masukkan HCl 2 M ke dalam dua tabung reaksi, masing-masing kira-kira 4 mL. Kemudian, masukkan kira-kira 2 cm pita magnesium ke dalam tabung pertama dan logan seng(zink) dengan ukuran yang sama ke dalam tabung ke dua. Amati kelajuan reaksinya. Reaksi manakah yang berlangsung lebih cepat? Silahkan kalian coba sendiri ya!

The post Contoh Laju Reaksi Kimia appeared first on Bisakimia.

Bagaimana Cara Membuat Letupan Menyala dari Permen Gummy Bear?

$
0
0

​Permainan kimia kali ini mencoba membuat letupan menyala. Letupan yang dihasilkan akan berwarna sesuai warna permen gummy-nya. Sekarang yuk kita siapkan alat-alat dan bahan-bahannya!

Apa saja alat-alat yang digunakan?

1.Tabung reaksi untuk mereaksikan gummy sehingga menghasilkan letupan.

2.Penyangga tabung untuk menyangga tabung. Jangan hanya pakai tangan ya, karena tabungnya panas dan akan mengeluarkan letupan, jika hanya dipegang tangan khawatir ketika letupan terbentuk respon kaget kita akan membuat tabung terlempar.

3.Burner (pembakar)

Kalau bahannya?

Bahannya adalah permen gummy bear berwarna dan Kalium Klorat.

Bagaimana caranya?

Pertama setting tabung reaksi pada penyangga, kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi Kalium Klorat dikira-kira saja dan dilarutkan dengan air.

Larutan Kalium Klorat dipanaskan dengan burner, setelah panas masukkan permen gummy bear ke dalamnya. Dan………..wusssssss letupan berwarna terbentuk seperti gambar. Permainan ini hanya untuk hiburan semata ya. Tapi di sisi lain kita jadi bertanya-tanya bagaimana bisa terjadi, right?

Jawabannya karena Kalium Klorat merupakan pengoksidasi yang kuat dan bila direaksikan dengan gula yang terdapat pada gummy akan bereaksi menghasilkan letupan hebat.

Sekilas profil tentang Kalium Klorat nih.

KClO3 adalah sebuah senyawa kristal beracun yang digunakan sebagai agen pengoksidasi, pemutih, dan desinfektan dalam membuat bahan peledak, korek api, dan kembang api. Klorat adalah yang paling umum digunakan oleh industri sebagai agen pengoksidasi, mempersiapkan oksigen, desinfektan, bahan peledak, dan kembang api. Dalam budidaya, zat ini berfungsi untuk memaksa tahap mekar dari pohon lengkeng yang dapat menyebabkan pohon tersebut menghasilkan buah di tempat iklim yang hangat. Secara kimia, KClO3 adalah suatu senyawa yang mengandung kalium, klorida dan oksigen Dalam bentuk murni, KClO3 berupa kristal monoklinik berwarna putih dan digolongkan dalam senyawa oksidator kuat. KClO3 sedikit larut dalam air dingin dan segera larut dalam air panas, tetapi tidak larut dalam alkohol.
KClO3 adalah salah satu bahan utama senjata api perkusi. Klorat berbasis propelan lebih efisien dari pada mesiu tradisional dan tidak rentan rusak jika bersentuhan dengan air. Namun, senyawa ini dapat menjadi sangat stabil dengan adanya belerang atau fosfor. 

Selamat mencoba, tetap hati-hati dalam bermain ya!

The post Bagaimana Cara Membuat Letupan Menyala dari Permen Gummy Bear? appeared first on Bisakimia.

Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah

$
0
0

​Jika kalian melarutkan kristal gula dalam air dan menguji daya hantar listriknya, larutan gula tersebut tidak dapat menghantarkan arus listrik. Jika kalian melarutkan kristal NaCl dalam air dan menguji daya hantar listriknya, larutan NaCl tersebut dapat menghantarkan arus listrik. 

Mengapa larutan NaCl dapat menghantarkan arus listrik? Mengapa larutan gula tidak dapat menghantarkan arus listrik? Hal tersebut dapat dipahami dengan mengamati proses pembentukan NaCl. Senyawa NaCl merupakan senyawa ionik yaitu senyawa yang terbentuk dari ion Na+, bergabung dengan ion Cl-. Molekul NaCl terdiri atas ion-ion yang bermuatan dan bergabung untuk membentuk kristal. Oleh karena itu, senyawa ionik dalam bentuk lelehannya dapat menghantarkan arus listrik. 

Struktur kristal NaCl terdiri dari ion-ion yang rapat. Jika dilarutkan dalam air, molekul-molekul air akan meregangkan ion-ion tersebut sehingga ion akan tersebar dalam medium air. Reaksi pelarutan NaCl dalam air sebagai berikut.

NaCl(s) + H2O(l) ——-> Na+(aq) + Cl -(aq)

Muatan dalam ion-ion larutan dapat menghantarkan arus listrik. Jika kedua elektroda dicelupkan ke dalam larutan, adus listrik dapat dihantarkan dari satu elektroda ke elektroda lainnya dan lampu menyala. Air murni sangat sedikit mengalami ionisasi sehingga molekul-molekul air tetap utuh dan tidak bermuatan. Akibatnya air sukar menghantarkan arus listrik. Molekul gula tidak terionisasi larutannya. Larutan gula tidak menghantarkan arus listrik jika kedua elektroda dicelupkan dan lampu pun tidak menyala. Proses terbentuknya ion-ion dalam larutan disebut ionisasi. 

Apakah semua zat yang larut dalam air dapat terionisasi sempurna?

Jawabannya ada pada percobaan berikut. Jika terdapat dua buah tabung, tabung A berisi larutan HCl dan tabung B berisi larutan CH3COOH. Elektroda dicelupkan ke msing-masing larutan lalu dihubungkan dengan lampu yang dapat menyala.

Tabung A berisi larutan HCl dapat membuat lampu menyala terang. Hal ini dikarenakan larutan HCl dapat mengalami ionisasi sempurna menghasilkan ion H+ dan Cl-.

Apa yang terjadi pada tabung B? Tabung yang berisi larutan CH3COOH hanya dapat menyalakan lampu dengan redup karena larutan CH3COOH tidak mengalami ionisasi sempurna dan hanya sedikit menghasilkan ion CH3COO- dan H+. Akibatnya jumlah ion yang terdapat dalam larutan tidak banyak dan membuat nyala lanpu menjadi redup. Keredupan tersebut bergantung pada konsentrasi larutan.

Contoh senyawa yang merupakan elektrolit kuat adalah NaCl, KCl, HCl, HNO3, HBr, NaOH, H2SO4, HNO3, Na2SO4, Ca(OH)2, dan KOH. Contoh elektrolit lemah yaitu CH3COOH, HF, H2CO3, NH4OH, Al(OH)3, dan H3PO4. Selain melakukan percobaan, larutan elektrolit dapat ditentukan kuat atau lemahnya dengan derajat ionisasi. Derajat ionisasi adalah perbandingan jumlah mol zat yang terionisasi dengan mol zat mula-mula. Semakin besar derajat ionisasi, semakin kuat sifat elektrolitnya.

The post Elektrolit Kuat dan Elektrolit Lemah appeared first on Bisakimia.

Memahami bahan bakar fosil

$
0
0

Hi, kali ini Bisa kimia akan membahas mengenai Bahan nakar fosil & manfaat penggunaan bahan bakar fosil yaitu Memahami bahan bakar fosil. Dan jangan lupa baca juga artikel :Polusi Udara Akibat Bahan Bakar Fosil ya guys^^

Bahan bakar fosil yang biasa di sebut juga dengan bahan bakar mineral adalah bahan bakar yang berasal dari pelapukan sisa makhluk hidup yang membentuk minyak bumi,batu bara,gas alam. Produksi dan pemakaian bahan bakar fosil menyebabkan masalah-masalah lingkungan. Seperti, seringkali kita tahu banyak polusi udara & air pada umunya . Pembakaran bahan bakar fosil yang di lakukan oleh manusia secara berlebihan seperti gas rumah kaca, yaitu karbon dioksida berlebih dapat menyebabkan pemanasan global. Dan juga sejumlah kecil bahan bakar hidrokarbon merupakan bahan bakar bio yang didapatkan dari karboon dioksida di atmosfer sehingga tidak menambah karbondioksida yang ada diudar.  Gerakan global menuju pembangkitan energi terbarukan dilakukan untuk membantu memenuhi meningkatkanya kebutuhan energi.

Memahami bahan bakar fosil

KOMPOSISI BAHAN BAKAR FOSIL

  • Minyak bumi (petroleum) adalah hidrokarbon
    cair yang berasal dari sisa tumbuhan dan hewan
    di lautan dan di daratan.
  • Batu bara adalah hidrokarbon padat yang
    berasal dari sisa tumbuhan yang membentuk
    batuan sedimen yang dapat terbakar.
  • Gas alam adalah hidrokarbon gas yang berasal
    dari sisa tumbuhan dan hewan di lautan, dan
    terbentuk bersamaan dengan minyak bumi.

Manfaat Penggunaan Bahan Bakar Fosil

Pada paruh terakhir abad ke 18, kincir angin dan air memberi energi untuk menggiling tepung, menggergaji kayu, atau memompa sementara kayu atau gambut digunakan untuk memberikan pemanasan di musim dingin. Penggunaan bahan bakar fosil secara luas diawali oleh batu bara dan kemudian minyak bumi, untuk mentenagai mesin uap memungkinkan revolusi industri. Pada saat yang sama, cahaya gas menggunakan gas alam atau gas batu bara menjadi luas. Penemuan mesin pembakaran internal dan penggunaannya pada mobil dan truk meningkatkan kebutuhan bensin dan disel, keduanya dibuat dari bahan bakar fosil. Alat transportasi lain, kereta api dan pesawat, juga membutuhkan bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar fosil lainnya mencakup pembangkitan listrik dan industri bio kimia. Aspal, sisa dari ekstraksi minyak bumi, digunakan untuk membangun jalan.

Keadaan Sekarang

Saat ini di dunia terdapat persediaan batu bara sebesar 905 miliar metrik ton yang setara dengan 4416 miliar barel (702.1 km3) minyak bumi. Sementara itu persediaan minyak bumi sendiri adalah 1119 miliar barel (177,9 km3) hingga 1317 miliar barel (209,4 km3). Gas alam lebih sedikit, yaitu hanya 175-181 triliun meter kubik, atau setara 1161 miliar barel minyak bumi. Sudahkah anda sedikit Memahami bahan bakar fosil ?

The post Memahami bahan bakar fosil appeared first on Bisakimia.


Hukum Faraday dan Contoh Soal

$
0
0

Hallo teman – teman kembali lagi dengan Bisa kimia  kali Bisa kimia akam me review pelajaran XII yaitu mengenai Hukum Faraday dan Contoh Soal , langsung saja apa sih Hukum Faraday itu?

Bunyi Hukum Faraday .
Hukum Faraday adalah salah satu hukum yang menyatakan salah satu hukum yang menyatakan sel elektrolisis dapat digunakan  untuk menentukan banyak nya zat yang bereaksi berdasarkan jumlah muatan listrik yang di gunakan dalam rentang waktu tertentu. Faraday sebelum menemukan teori hukum ini telah melakukan pengamatan tentang peristiwa elektrolisis melalui berbagai percobaan.

Baca juga artikel mengenai: Apa Itu Analisis Gravimetri

bunyi hukum faraday 1 dan 2

Untuk Bunyi Hukum Faraday 1 berbunyi, ” Massa Zat yg dibebaskan dan dihasilkan didalam Elektroda selama Elektrolisis berbanding lurus dengan Jumlah (Muatan) Listrik yang ditransfer pada Elektroda tersebut. Maka Jumlah Listrik tersebut adalah Muatan Listrik yang memiliki satuan Coulomb (C) ”.

Lalu untuk Bunyi Hukum Faraday 2 berbunyi, ” Jika jumlah muatan Listrik yg sama diberikan kepada Dua Elektroda atau Lebih maka Massa Zat yang dibebaskan (Dihasilkan) didalam Elektroda tersebut berbanding Lurus dengan Berat Ekivalen (e) Unsur.

Rumus Faraday (Rumus Hukum Faraday)

Kemudian untuk Rumus Faraday adalah m = (Q/F) (M/z) dan penjelasan lengkapnya ada dibawah ini bahwa

m adalah Massa dari Zat yang dibebaskan atau dihasilkan

Q adalah Total dari Muatan Listrik yang dilewatkan oleh Zat

F adalah tetapan ataupun Konstanta Faraday

M adalah Massa Molar dari Zat

z adalah bilangan dari valensi ion Zat (Elektron yg ditransfer per ion).

Perlu kalian ketahui bahwa didalam Hukum Faraday Pertama dinyatakan bahwa M, F dan z merupakan Konstan sehingga semakin besar nilai Q maka m juga semakin besar. Sedangkan didalam Hukum Faraday Kedua menyatakan bahwa Q, F dan z merupakan Konstan sehingga semakin besar M/z (Massa Ekivalen) maka m juga akan semakin besar.

Contoh Soal Hukum Faraday dan Jawabannya

Sebuah benda logam yang  dilapisi oleh Tembaga ditempatkan didlm sebuah larutan CuSO4. Pertanyaannya adalah berapakah Massa Tembaga yg dihasilkan jika arus 0,22 A tersebut mengalir melalui Sel selama hampir 1.5 Jam (90 Menit) ????

Jawabannya

Muatan Listirk yang dilewati oleh Sel adalah

(0,22 A) x (5400 detik) = 1200 C

atau bisa ditulis dengan

(1200 C) + (96599 cF´¹) = o,012 F

Karena Reduksi 1 Mol Ion CU² memerlukan penambahan 2 Mol Elektron, maka Massa Cu yang dihasilkan adalah sebagai berikut

(63,54 g mol¹) (0,5 mol Cu/F) (0,012 F) = 0,39 g tembaga.

Sehingga jawaban dari pertanyaan Berapa Massa Tembaga dari Contoh Soal Rumus Faraday diatas adalah sebesar 0,39 g tembaga.

Itulah pembahasan lengkap tentang Hukum, Rumus dan Contoh Soal Faraday, tentu saja semoga pembahasan ini bisa berguna dan bermanfaat bagi kalian para pembaca yang notabenya para Pelajar Indonesia.

The post Hukum Faraday dan Contoh Soal appeared first on Bisakimia.

Berbagai Metode Uji karbohidrat

$
0
0

Hallo semunya kembali lagi dengan Bisa Kimia. Kali ini Bisa Kimia membahas Berbagai Metode Uji karbohidrat. Bagi kaliah yang masih kuliah biasanya ada tugas membuat laporan praktiktum Uji karbohidrat. Yuk langsung aja saya bahas…

Karbohidrat adalah polisakarida  yaitu merupakan sumber daya energi utama pada makanan. Seperti nasi, ketela, jagung adalah beberapa contoh makanan mengandung karbohidrat.

Hasil gambar untuk makanan karbohidrat

Penyusun utama karbohidrat adalah karbon, hidrogen, dan oksigen (C, H, O) dengan rumus umum Cn(H2O)n. Karena inilah maka nama karbohidrat diberikan. Karbohidrat berasal dari kata ‘karbon’ dan ‘hidrat’. Atom karbon yang mengikat hidrat (air).

Baca juga artikel : Memahami Reaksi polimerisasi

Kedudukan karbohidrat sangatlah penting pada manusia dan hewan tingkat tinggi lainnya, yaitu sebagai sumber kalori. Karbohidrat juga mempunyai fungsi biologi lainnya yang tak kalah penting bagi beberapa makhluk hidup tingkat rendah, ragi misalnya, mengubah karbohidrat (glukosa) menjadi alkohol dan karbon dioksida untuk menghasilkan energi
C6H12O6 ——> 2C2H5OH + 2CO2 + energi.

Contoh uji karbohidrat :

Hasil gambar untuk pelajaran uji karbohidrat

Uji pengenalan karbohidrat terdiri dari:

1) Uji Molisch

Dilakukan dengan menambahkan alfanaftol dan H2SO4 pekat. Uji Molisch bereaksi positif
dengan seluruh jenis karbohidrat.

2) Reaksi dengan oksidator (oksidasi)

Dilakukan menggunakan pereaksi Tollens dan Fehling/Benedict lalu dipanaskan. Reaksi ini bereaksi positif terhadap gula pereduksi dan bereaksi negatif terhadap gula bukan pereduksi. Pereaksi Tollens Pereaksi Fehling/Benedict

 

3) Uji Seliwanof

Uji seliwanof bertujuan untuk mengetahui adanya katosa (karbohidrat yang mengandung gugus keton). Pada pereaksi seliwanoff, terjadi perubahan oleh HCI panas menjadi asam levulinat dan hidroksilmetil furfural. Jika dipanaskan karbohidrat yang mengandung gugus keton akan menghasilkan warna merah pada larutannya.

4) Uji Iod

Pada uji iodine, kondensasi iodine dengan karbohidrat, selain monosakarida dapat menghasilkan warna yang khas. Amilum degnan iodine dapat membentuk kompleks biru, sedangkan dengan glikogen akan membentuk warna merah. Oleh karena itu uji iod ini juga dapat membedakan amilumdan glikogen.

Percobaan ini bertujuan untuk mengamati struktur beberapa karbohidrat melalui sifat reaksinya dengan beberapa reagen uji.

Demikianlah beberapa penjelasan mengenai Berbagai Metode Uji karbohidrat yang biasa dilakukan di laboratorium

The post Berbagai Metode Uji karbohidrat appeared first on Bisakimia.

Ikatan Hidrogen

$
0
0

Halo teman – teman Bisa Kimia. Kali ini Bisa Kimia mau membahas pelajaran dasar kimia nih. Ada yang tahu aku mau membahas apa ? yup, Bener aku mau ngebahas Ikatan Hidrogen. Pasti pada tahu dong materi ini. kalau sudah ada yang tahu, Yuk baca – baca lagi untuk ingat kembali materi pelajaran nya biar makin ingat.

Ikatan Hidrogen

Ikatan Hidrogen  sebuah interaksi tarik-menarik  (dipol-dipol) antara atom yang bersifat elektronegatif. Dengan atom hidrogen yang terikat pada atom lain yang juga bersifat elektronegatif. Namun, ikatan ini dibedakan secara khusus karena kekuatan gaya interaksinya relatif lebih kuat dibanding gaya dipol-dipol umumnya.

Hal ini dikarenakan atom hidrogen tidak memiliki elektron inti yang dapat melindungi (shielding) inti atom dan ukurannya cukup kecil sehingga dapat lebih didekati oleh molekul-molekul lain dan jarak antara hidrogen dan muatan parsial negatif pasangan elektron bebas menjadi sangat dekat. Akibatnya, energi interaksi dipol-dipol antara hidrogen dan pasangan elektron bebas pada atom elektronegatif menjadi lebih besar dari energi interaksi dipol-dipol lainnya.

Baca juga artikel : Proses pembuatan hidrogen

Apa yang membuktikan adanya ikatan Hidrogen?

Bukti adanya ikatan hidrogen  yaitu adanya peran ikatan ini yang mana cukup signifikan. Perbandingan sifat fisik titik didih abnormal dari senyawa-senyawa NH3, HF, dan H2O. Kekuatan ikatan hidrogen dalam molekul-molekul secara berurutan adalah H2O > HF > NH3. Penyimpanan titik didih NH3, HF dan H2O dalam hubungan dengan titik didih senyawa – senyawa kovalen hibrida dari unsur-unsur dalam golongan yang sama menunjukkan peran ikatan hidrogen yang sangat jelas seperti gambar berikut ini:

Hasil gambar untuk titik didih normal senyawa biner hidrogen golongan p

Dari studi grafik yang kita lihat bahwa dalam es setiap atom oksigen di kelilingi oleh empat atom-atom oksigen yang lain. Secara tetrahedral dan keempat atom-atom hidrogen terletak antara atom-atom oksigen sekalipun tidak tepat  di tengahnya.

Jadi, setiap atom O mengikat  dua atom H. Dengan jarak  yang sama ~1,01 A dan dua atom H yang lain. Dengan jarak yang lebih panjang, ~1,75 A, sebagai ikatan hidrogen. Jadi jarak O-O ~2,76 A. Struktur es ini terbuka dan distribusi ikatan hidrogen terputus sehingga struktur es tidak lagi dapat dipertahankan dan berakibat naiknya densitas air.

 

The post Ikatan Hidrogen appeared first on Bisakimia.

Penggunaan NON Logam utama

$
0
0

Hi, teman-teman Bisakimia. Apa kabar? kali ini Bisakimia akan membahas mengenai apasih penggunaan  non logam ? pasti ada yang lupa ya hehe…
ok, langsung saja simak ya.

Hasil gambar untuk belerang

Belerang merupakan endapan gas belerang yang membatu. Terbentuknya belerang karena aktifitas vulkanisme. Belerang (Su) ini banyak digunakan di berbagai macam industri, misalnya
pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, aki, industri kimia, bahan peledak, pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan besi baja, bahan korek api, obat-obatan dan lain-lain.

Belerang atau sulfur ini tersebar di Pegunungan Ijen (Jawa Timur), Dataran Tinggi
Dieng (Jawa Tengah), dan Tangkuban Perahu (Jawa Barat).

Fosfat merupakan bahan endapan dari kotoran kelelawar dan burung. Fosfat terdapat di daerah karst terutama di dalam gua-gua. Pemanfaatannya digunakan untuk bahan utama pupuk fosfat. Tersebar di Bojonegoro (Jawa Timur), Ajibarang (Jawa Tengah), dan Bogor (Jawa Barat).

Contoh dari carbon (C) adalah intan atau berlian. Intan dalam tingkatan kekerasan batuan, merupakan batuan yang mempunyai tingkatan kekerasan paling tinggi, sehingga intan bisa digunakan untuk mengiris kaca dan marmer. Intan berasal dari endapan tumbuhan jenis pakis-pakisan yang telah mengalami proses yang sangat panjang dan lama. Pemanfaatan utama intan ialah digunakan sebagai perhiasan. Mineral intan tersebar di Martapura (Kalimantan Selatan),
Longiram (Kalimantan Timur), Sei Pinang (Kalimantan Tengah), dan Muara Mengkiang (Kalimantan barat).

Karbon monoksida (CO) lebih dikenal karena sifatnya yang beracun daripada kegunaannya. Gas ini dapat berikatan dengan haemoglobin dalam darah sehingga menghalangi fungsi utama darah sebagai pengangkut oksigen. Gas CO tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. CO di udara berasal dari pembakaran tak sempurna dalam mesin kendaraan bermotor dan industri. Beberapa penggunaan CO adalah sebagai reduktor pada pengolahan logam, sebagai bahan baku untuk membuat methanol dan merupakan komponen berbagai jenis bahan bakar gas.

Baca juga: Polusi Koloid

Penggunaan unsur non-logam utama:

1) Hidrogen (H)
– H2O, penyusun molekul air.
– Bahan bakar roket dan pengisi balon.
– Reduktor mineral.
– Produksi produk petrokimia.

2) Nitrogen (N)
– Penyusun molekul protein, RNA dan DNA.
– Pencipta lingkungan inert.
– NH3, untuk bahan baku pupuk urea dan ZA,
cairan pendingin, dan membuat senyawa
nitrogen lain.
– HNO3, untuk bahan baku peledak TNT,
nitrogliserin dan nitroselulosa.

3) Oksigen (O)
– Oksidator universal reaksi kimia.
– O3, pelindung bumi dari radiasi sinar UV.
– Penerima elektron terakhir respirasi aerob.

4) Karbon (C)
– Penyusun senyawa organik.
– CO2, bahan baku fotosintesis, pemadam
kebakaran, minuman ringan, es kering.
– Elektroda baterai kering dan sel elektrokimia.
– Bahan dasar pensil, kosmetik dan pelumas.

The post Penggunaan NON Logam utama appeared first on Bisakimia.

Kegunaan halogen dalam kehidupan sehari-hari

$
0
0

Kegunaan Halogen

Halogen berasal dari kata halos=garam, genes=pembentuk maka dari itu halogen disebut pembentuk garam. Halogen memiliki 7e- valensi, sehingga sangat reaktif karena mudah menerima 1e. Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida.Rumus kulit dari halogen ini adalah ns2 np5 dan pada suhu kamar, unsur-unsur halogen dapat membentuk molekul diatomik.

Hasil gambar untuk halogen kimia

Baca juga: Penggunaan NON Logam utama

Fluorin

  • Membuat senyawa klorofluoro karbon (CFC), yang dikenal dengan nama Freon.
  • Membuat Teflon.
  • Memisahkan isotop U-235 dari U-238 melalui proses difusi gas.

Senyawa Flouorin

  • CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, seperti AC dan kulkas. Freon juga digunakan sebagai propelena aerosol pada bahan-bahan semprot. Penggunaan Freon dapat merusak lapisan ozon.
  • Teflon (polietrafluoroetilena). Monomernya CF2=CF2, yaitu sejenis plastik yang tahan panas dan anti lengket serta tahan bahan kimia, digunakan untuk melapisi panci atau alat rumah tangga yang tahan panas dan anti lengket.
  • Asam fluoride (HF) dapat melarutkan kaca, karena itu dapat digunakan untuk membuat tulisan, lukisan, atau sketsa di atas kaca.
  • Garam fluoride ditambahkan pada pasta gigi atau air minum untuk mencegah kerusakan gigi.

Klorin

  • Untuk klorinasi hidrokarbon sebagai bahan baku industri serta karet sintesis.
  • Untuk pembuatan tetrakloro metana (CCl4).
  • Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan TEL (tetra etillead) yaitu bahan adaptif pada bensin.
  • Untuk industri sebagai jenis pestisida.
  • Sebagai bahan desinfektans dalam air minum dan kolam renang.
  • Sebagai pemutih pada industri pulp (bahan baku pembuatan kertas) dan tekstil.
  • Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromin.

Senyawa Klorin

  • Senyawa natrium hipoklorit (NaClO) dapat digunakan sebagai zat pemutih pada pakaian.
  • Natrium klorida (NaCl) digunakan sebagai garam dapur, pembuatan klorin dan NaOH, mengawetkan berbagai jenis makanan, dan mencairkan salju di jalan raya daerah beriklim dingin.
  • Asam klorida (HCl) digunakan untuk membersihkan logam dari karat pada elektroplanting, menetralkan sifat basa pada berbagai proses, serta bahan baku pembuatan obat-obatan, plastik, dan zat warna.
  • Kapur klor (CaOCl2) dan kaporit (Ca(OCl2)) digunakan sebagai bahan pengelantang atau pemutih pada kain.
  • Polivinil klorida (PVC) untuk membuat paralon.
  • Dikloro difenil trikloroetana (DDT) untuk insektisida.
  • Kloroform (CHCl3) untuk obat bius dan pelarut.
  • Karbon tetraklorida (CCl4) untuk pelarut organik.
  • KCl untuk pembuatan pupuk.
  • KClO3 untuk bahan pembuatan korek api.

Bromin

  • Untuk membuat etil bromida (C2H4Br2).
  • Untuk pembuatan AgBr.
  • Untuk pembuatan senyawa organik misalnya zat warna, obat-obatan dan pestisida.

Senyawa Bromin

  • Etil bromida (C2H4Br2) suatu zat aditif yang dicampurkan kedalam bensin bertimbal (TEL) untuk mengikat tibal, sehingga tidak melekat pada silinder atau piston. Timbal tersebut akan membentuk PbBr2 yang mudah menguap dan keluar bersama-sama dengan gas buangan dan akan mencemarkan udara.
  • AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film fotografi.
  • Natrium bromide (NaBr) sebagai obat penenang saraf.  Make Google view image button visible.

Iodin

  • Iodin Banyak digunakan untuk obat luka (larutan iodin dalam alkohol yang dikenal dengan iodium tingtur)
  • Sebagai bahan untuk membuat perak iodida (AgI)
  • Untuk menguji adanya amilum dalam tepung tapioka.

Senyawa Iodin

  • KI digunakan sebagai obat anti jamur.
  • Iodoform (CHI3) digunakan sebagai zat antiseptik.
  • AgI digunakan bersama-sama dengan AgBr dalam film fotografi.
  • NaI dan NaIO3 atau KIO3 dicampur dengan NaCl untuk mencegah penyakit gondok. Kekurangan iodium pada wanita hamil akan mempengaruhi tingkat kecerdasan pada bayi yang dikandungnya.

The post Kegunaan halogen dalam kehidupan sehari-hari appeared first on Bisakimia.

Viewing all 199 articles
Browse latest View live